Kamis, 23 November 2017

E-Book Muda Mendunia Karya dr. Gamal Albinsaid

Bismillah,

Free Download E-Book Muda Mendunia Karya dr. Gamal Albinsaid

Dalam rangka meluaskan kebermanfaatan karya saya, Buku Muda Mendunia, saya memutuskan membagikan E-Book Muda Mendunia ini secara gratis kepada kawan-kawan semua. Silahkan dishare, khususnya kepada pemuda-pemudi Indonesia. Semoga bisa menginspirasi pemuda-pemudi Indonesia dalam memaksimalkan masa muda untuk memberikan kebermanfaatan. Jangan biarkan masa muda ini berlalu begitu saja, tanpa pencapaian yang mengagumkan.

Satu hikmah yang paling penting yang ingin kami bagikan dari buku ini adalah "When interests intersect with mastery and get bundled up with sincerity, you’ll see Allah empower you" (Ketika kesukaan bertemu dengan ketangguhan, lalu dibungkus dengan ketulusan, maka lihatlah bagaimana Allah membesarkanmu). Mohon do'anya, semoga bisa menjadi kebaikan yang membawa kebaikan lainnya.

Silahkan download pada link berikut ini : http://bit.ly/E-BookMudaMendunia

Salam hangat,
dr. Gamal Albinsaid

Rajin Berdiri di Tempat Kerja, Berapa Sih Kalori yang Terbakar?

Menghabiskan waktu berjam-jam di kantor dengan duduk diam bisa berdampak buruk untuk kesehatan. Sebagai contoh seseorang bisa saja terkena masalah mulai dari nyeri punggung, varises, kegemukan, dan bahkan menurut studi di Journal of National Cancer Institute meningkatkan risiko kanker.

Untuk itu disarankan sesekali bergerak bisa dengan melakukan peregangan atau bahkan cukup dengan berdiri saja. Yang penting ada usaha untuk membakar ekstra kalori daripada tidak sama sekali.

Terkait hal tersebut studi terbaru yang dilakukan oleh peneliti di Mayo Clinic melihat berdiri dapat membantu membakar rata-rata 0,15 kalori per menit. Pada pria kalori yang dibakar rata-rata sekitar 0,2 per menit dua kali lebih besar dari wanita yang rata-ratanya 0,1 kalori per menit.

Pemimpin studi dr Farzane Saeidifard mengatakan jumlah kalori yang dibakar tersebut mungkin tidak cukup untuk membuat seseorang lebih kurus. Namun setidaknya dengan berdiri dapat membantu mencegah kenaikan berat badan.

"Berdiri lebih baik daripada duduk, tapi Anda butuh aktivitas fisik yang lebih bila ingin menguruskan badan dan menjaga kesehatan secara umum," kata dr Farzane seperti dikutip dari Live Science, Rabu (15/11/2017).

dr Farzane pernah melakukan analisa literatur terhadap studi lain menganalisa data dari 830 orang. Ia menemukan dalam jangka waktu empat bulan orang-orang dari kelompok yang berdiri satu jam 15 menit lebih lama dari kelompok lain mengalami penurunan lemak tubuh rata-rata 0,3 kilogram.

Kesimpulannya adalah sebisa mungkin coba aktif bergerak di kantor. "Anda bisa mengganti duduk dengan berdiri atau lebih baik lagi dengan jalan kaki," pungkas dr Farzane.

Sumber: https://health.detik.com/read/2017/11/15/105948/3727681/763/rajin-berdiri-di-tempat-kerja-berapa-sih-kalori-yang-terbakar?l991101755

Kamis, 09 Februari 2017

Press Release Homedika.com

Minimnya jumlah tenaga kesehatan, rendahnya produktivitas tenaga kesehatan, dan terbatasnya jumlah fasilitas layanan kesehatan mengakibatkan sulitnya akses layanan kesehatan untuk masyarakat di berbagai wilayah Indonesia memotivasi kami mengembangkan homedika.com. Homedika.com adalah wirausaha sosial berbasis teknologi yang menghubungkan tenaga kesehatan (dokter, perawat, bidan, ahli gizi, psikolog, fisioterapis, analis kesehatan, dokter gigi, tenaga kesehatan masyarakat, dan apoteker) dan fasilitas kesehatan (klinik, apotek, dan ambulance) dengan masyarakat untuk memberikan berbagai layanan kesehatan.

Sebagai wirausaha sosial, Homedika.com bukan hanya menghasilkan profit, namun juga berfokus dan bekerja kerjas untuk mampu memberikan layanan kesehatan secara gratis kepada masyarakat-masyarakat yang kurang mampu dengan menghadirkan tenaga kesehatan di rumah mereka.

Kami mengajak dan mengundang berbagai elemen tenaga kesehatan untuk bergabung bersama kami dan menjadi bagian dari era baru kesehatan Indonesia. Melalui Homedika.com, masyarakat dapat menikmati layanan kesehatan di rumah dengan mudah dan cepat. Bersama homedika.com, kami berusaha mewujudkan kesehatan Indonesia yang integratif, konektif, dan kolaboratif. Kami bukan hanya membangun teknologi, tapi kami bekerja keras untuk membangun budaya baru, gaya baru, harapan baru untuk layanan kesehatan Indonesia.

Untuk mampu meningkatkan partisipasi tenaga kesehatan dan kebermanfaatan untuk masyarakat, kami berharap mendapatkan dukungan dari anda untuk meningkatkan jangkauan dari homedika.com dan memperkenalkan inovasi ini ke berbagai wilayah Indonesia. Berikut adalah press release Homedika.com, Semoga bermanfaat dan bisa menjadi kebaikan yang membawa kebaikan lainnya.
Salam Indonesia Sehat.

Press Release HOMEDIKA - klik link ini 👉 http://bit.ly/PressReleaseHomedika

Jumat, 25 Maret 2016

Mereka Yang Mencintai Mimpiku


Suasana di Halte Bus Trans Jakarta Dukuh Atas pada sore menjelang petang saat itu penuh sesak orang. Antrian panjang mengekor untuk jurusan Pulogadung dan Ragunan. Semua orang berjalan cepat, suara-suara langkah kaki terdengar membentuk sebuah irama. Ada beberapa orang yang sengaja mengambil gambar antrian panjang itu dengan kamera handphonenya. Biasanya untuk di update di media sosial seperti  Instagram, Path, Twitter dan lainnya. Aku pun ikut mengantri. Ada sedikit perasaan kesal karena lamanya mengantri dan aku memang sangat lelah hari itu. Belum lagi aku harus transit di halte Matraman kemudian lanjut ke jurusan Ancol untuk turun di halte Kramat Sentiong NU. Apa boleh buat, harus kuteruskan perjuanganku untuk pulang. Aku harus sabar mengantri.
            Bunyi lagu Mother SEAMO mengalun dari handphone ku, ku lihat layar HP dan nama Solusi Kak Danti berkedip-kedip. Aku berpikir sejenak sebelum menerima panggilan dari Kak Danti. Ada apa dia sampai menelepon, pastilah penting. Segera ku geser simbol telepon warna hijau di layar HP. Ternyata Kak Danti meminta ku untuk mengajar les Matematika di Bimbel (Bimbingan Belajar) Solusi besok. Dengan sopan ku jawab bahwa aku tidak bisa karena masih kuliah sampai sore. Kak Danti masih merayu agar aku bisa mengajar satu kelas untuk sore besok karena kekurangan Tutor. Aku pun meminta maaf ke Kak Danti karena memang jadwal kuliah yang padat dan biasanya jam 19.00 baru sampai rumah. Akhirnya Kak Danti menyerah dan sebelum pembicaraan kami berakhir, dia berpesan “Ibu Ahli Gizi sibuk yaa sekarang, nanti kalau Kak Ayu ada waktu luang, kabarin aku yaa”. Tanpa berpikir panjang, aku segera mengiyakan karena Bus arah ke Pulogadung sudah ada.
            Aku segera masuk ke bus yang telah penuh sesak dengan penumpang lainnya. Karena banyaknya orang yang juga ingin masuk, hampir saja aku terjatuh di pintu masuk bus. Huuh selalu begini, tulang-tulangku rasanya rontok setelah berdesakan. Aku langsung meraih pegangan tangan di bus itu sambil masih memegang HP. Bau parfum bercampur keringat langsung menyebar di dalam bus. Beberapa penumpang yang beruntung bisa duduk manis malahan sudah memejamkam mata. Mungkin mereka lelah. Beberapa penumpang lainnya ada yang asyik dengan gadgetnya, ada yang membaca buku, ada yang sudah asyik mengobrol dengan temannya, dan ada juga yang berdiri diam mematung. Aku memilih diam sambil melihat macetnya jalan dari kaca jendela bus.
            “Gue nggak mau jadi robot, gue nggak menikmati pekerjaan gue yang sekarang”, ucap seorang wanita yang duduk tepat di depan tempatku berdiri di dalam bus. Sepertinya dia seorang karyawati, pikirku.
            “Kenapa?” tanya teman yang duduk di sampingnya.
            “Yaa capek pokoknya, rutinitas aja, bosen jadinya, kerja berangkat pagi-pagi buta, pulang malem, capek. Nggak semangat, bukan passion gue kerja di tempat ini”, lanjut wanita itu dengan nada sedikit tinggi.
            Kata-kata wanita di bus Trans Jakarta tadi terngiang-ngiang di telinga ku . Sampai-sampai aku jadi tidak fokus dan malas untuk mengerjakan tugas mata kuliah Kuliner Dasar malam itu. Bukankah aku juga merasa seperti robot, berangkat petang pulang petang. Sering telat masuk kelas, belajar di kelas, praktik di laboratorium, ada tugas, ujian semester. Membosankan rasanya karena kuliah di gizi bukan 100% kemauan dan pilihanku sendiri.  Dan parahnya lagi, beberapa dosen sudah mengenaliku karena aku sering mengantuk dan ketiduran di kelas saat dosen menjelaskan materinya.
Aku bertanya-tanya apakah memang aku minat dengan bidang gizi. Sampai detik ini pun aku masih tidak percaya kalau aku adalah seorang mahasisiwi jurusan Gizi. Karena memang tidak terlintas sedikit pun sewaktu sekolah kalau aku akhirnya mengambil jurusan Gizi. Sewaktu SD dulu aku ingin menjadi seorang guru. Lalu sewaktu SMP sampai SMA aku selalu mengatakan bahwa aku ingin menjadi seorang dokter. Apalagi saat awal aku kelas XII SMA, Ketua Yayasan dimana aku tinggal di asrama  di Jakarta mempunyai ekspektasi yang tinggi terhadapku agar aku masuk jurusan Kedokteran Universitas Indonesia. Awalnya aku semangat dan optimis kalau aku bisa masuk Kedokteran UI. Tapi setelah kupikir-pikir, dengan kelemahan hafalanku yang lemah untuk menghafal atau mengingat mata pelajaran seperti Biologi, aku pun sadar diri bahwa aku akan lama dan susah nantinya jika belajar ilmu Kedokteran yang pastinya lebih sulit dari Biologi.
            Saat hampir mendekati Ujian Nasional, aku makin yakin kalau aku suka sekali belajar Matematika. Walaupun sebagian besar mengaggap jika Matematika itu susah, dan jika aku kesulitan mengerjakan soal, aku selalu semangat dan sebisa mungkin memecahkan soal tersebut. Sampai-sampai aku lupa makan, lupa istirahat kalau sudah berkutat dengan Matematika. Dengan percaya diri aku memutuskan mengambil jurusan FMIPA Matematika ITB, FMIPA Kimia ITB, Matematika UI, dan pilihan terakhir Ilmu Gizi UI. Takdir mengatakan lain, aku sudah belajar semaksimal mungkin, tapi tidak lolos SNMPTN. SIMAK UI pun gagal. Dan aku yakin ini skenario terbaik dari Allah, aku lolos Tes Sipenmaru Poltekkes Kementerian Kesehatan Jakarta II Jurusan D4 Gizi.
            Ku tutup buku Kuliner Dasar warna oranye itu dan aku menyalakan laptop. Pikiranku menari-nari. Bingung mau mengerjakan tugas kuliah yang mana dulu karena terlalu banyak tugas kuliah. Bosan, jenuh rasanya. Bukannya mengerjakan tugas, aku malah log in akun facebook ku. Dan aku mengetikkan sebuah kalimat ‘Ternyata buat menu yang bergizi dan seimbang itu susah L’. Beberapa detik setelah aku mengupdate status di facebook, ada yang menyukai statusku (like). Tak lama, ada notification masuk dan ternyata saudara sepupuku, Mbak Lia, mengomentari statusku, katanya ‘Ayu pasti bisa, kalau nggak bisa bukan Ayu namanya. Semangaat !! J’.
            Iya, pasti aku bisa. Aku menyemangati diriku sendiri setelah Mbak Lia menyemangatiku lewat comment-nya. Ku bayangkan wajah-wajah mama, papa, kakak, adik, semua keluargaku. Teringat Mama yang selalu mendoakanku. Mama yang selalu berdoa untuk kesuksesanku. Mama yang selalu mnyemangatiku saat aku jatuh, saat aku gagal SNMPTN dan tes-tes lainnya. Mama yang menenangkan kegalauanku. Mama selalu mengatakan itu jalan yang terbaik dari Allah untukku. Dan aku selalu tersenyum setiap melihat contact nomor HP ku di save mama dengan nama Ayu Kristiningrum, S.Gz.. Oh mama, terimakasih telah menjadi pelita di hidupku. Mama, Mbak Leny, adikku Nita selalu memberiku semangat dan memberiku solusi juga aku sudah mulai mengeluh. Walaupun menjadi Ahli Gizi bukan impian pertamaku, aku harus bisa, aku pasti bisa meraih mimpi-mimpiku. Aku ingin membuat mereka semua bangga. Aku ingin  mama bangga dan bahagia.  Dan aku yakin 4 tahun ke depan, gelar Sarjana Gizi yang disematkan mama akan menjadi sebuah kenyataan, Ayu Kristiningrum, S.Tr. Gz., Aamiin.
Ku raih sebuah buku catatan bercover sepasang sepatu yang bertuliskan  “Gerakan 101 Sepatu Sekolah untuk Anak Yatim” . Buku itu kudapatkan karena aku menjadi panitia acara itu. Aku jadi kangen dengan Kak Lucky Bagus. Beliau adalah Jajaka Bandung 2011 dan motivator yang mengisi acara itu. Aku kagum sekaligus iri padanya. Hanya beda umur 2 tahun tapi sudah sukses dengan sederet prestasinya yang luar biasa. Sekarang Kak Lucky menempuh S2 nya di Universitas Marmara, di Turkey. Beliau mendapatkan beasiswa dari Universitas Bakrie. Sebelumnya aku mengenal Kak Lucky pada acara sosial dan beliau juga yang menjadi motivator di acara sosial itu.  Semoga aku segera menyusul Kak Lucky. Kak Lucky bahkan berjanji akan membantu memberikan info dan jalan agar aku bisa lanjut S2 ke luar negeri. Aku semakin yakin kalau mimpi-mimpiku pasti bisa terwujud juga.
“Saya janji akan bantu supaya bisa lanjut ke luar negeri. Sekarang banyak kok beasiswa ke luar negeri. Yang penting Bahasa Inggrisnya harus bagus”, ucapnya saat selesai acara syukuran sebelum beliau berangkat ke Turkey.
Aku membuka buku catatan itu dan tersenyum membaca tulisanku sendiri. Ada semangat yang membara lagi. Tapi ada sedikit rasa takut dan kegalauan lagi saat mataku membaca tulisan impian  ‘Menjadi Menteri Kesehatan Indonesia’. Sebuah impian besar untuk negeri yang sangat kucintai ini. Aku ingin anak-anak Indonesia bebas dari masalah gizi buruk, memecahkan masalah-masalah gizi dan kesehatan lainnya, rakyat Indonesia harus “Melek Gizi”, dan ingin memajukan Indonesia yang sehat, hebat dan berprestasi yang berawal dari gizi. Yaa Allah, ridhoilah impian Ayu dan bantulah Ayu untuk meraihnya, Aamiin, doaku dalam hati.
            Beberapa teman yang sekamar denganku di asrama itu bertanya apa aku masih mengerjakan tugas karena aku masih asyik di meja belajarku. Ku jawab bahwa aku belum ingin tidur. Aku segera merapikan meja belajarku dan keluar kamar untuk mencuci muka dan menggosok gigi.  Dinginnya air menembus pori-pori wajahku, aku merasa lebih fresh. Sebelum tidur, aku mengecek HP ku kalau-kalau ada BBM, LINE, SMS, ataupun WhatsApp yang masuk. Ada notification dari WhatsApp Grup Gizi D4 2012, biasa beberapa teman menanyakan tugas kuliah.
            Karena masih belum bisa tidur, aku membuka BBM dan membaca beberapa broadcast yang belum sempat aku baca. Setelah itu, aku mengingat-ingat kembali kegiatanku hari ini dari bangun pagi sampai menjelang tidur. Apakah hari ini ada yang merasa tersakiti karenaku, apakah aku melakukan semua hal dengan baik hari ini, apakah aku bermanfaat untuk orang lain hari ini. Lalu aku berdoa dan bersyukur untuk hari ini kepada Allah. Bersyukur karena mempunyai empat sahabat yang selalu mau mendengarkan curhatan kuliahku di gizi. Kak Hana, Kak Nurul, Kak Syifa, dan Kak Tri sudah ku anggap seperti kakak kandungku sendiri. Mereka menginspirasiku untuk mensyukuri dan mencintai apa yang sudah kita miliki. Mereka adalah teman berbagi segala hal tentang mimpi, cinta dan cita-cita.
Skenario Allah sangat indah. Allah kirimkan orang-orang yang luar biasa, menginspirasi dan hebat. Aku merasa beruntung bertemu dengan kakak-kakak seperti, Kak Cokorda, Kak Schinta, Kak Sasa, Kak Toto, Kak Lucky, Kak Aha, Kak Dewi, Kak Anita, Kak Demy, dan Kak Nadia. Dan bulan Ramadhan lalu, Allah mempertemukan aku dengan Kak Taufan. Kak Taufan Teguh Akbari adalah seorang penulis, mentor, motivator  dan coacher. Mereka semua menginspirasiku. Mereka selalu mendukung, membantu, menyemangatiku dan mendoakan kesuksesanku.
            Kak Anita, seorang dokter dan Putri Pariwisata Indonesia pernah menuliskan sesuatu untukku di sebuah kertas bufallo yang sampai sekarang tulisan di kertas itu kutempel di dinding dekat meja belajarku. Sengaja aku pasang di dinding supaya aku bisa melihat tulisannya dan aku selalu tersenyum, bahagia dan semangat, selalu ada kekuatan baru setelah melihat tulisan itu.


Dan aku percaya Allah selalu membuat skenario terbaik untukku, jalan hidupku, mimpi-mimpiku, dan orang-orang yang mencintai mimpiku. Dan Allah akan memantaskan aku untuk menjadi seorang Ahli Gizi yang profesional. Aamiin. Aku teringat sebuah mantra sakti ‘Man Jadda Wajada’, siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil.  
            Semangaaat Ayu !! Kalau Ayu mau, pasti Ayu bisa. Jangan pernah remehkan impian, walau setinggi apapun. Allah sungguh Maha Mendengar. Ku ucapkan berkali-kali mantra itu sampai aku tertidur dan mungkin sudah berada di dimensi yang berbeda, di alam mimpi. Mimpi yang membuatku berbeda dengan makhluk lainnya. Mimpi yang membuat bahwa aku bukan hanya seonggok daging yang punya nama. Mimpi yang membuatku semangat. Mimpi yang membuat aku lebih mencintai hidupku dan aku selalu menghargai waktu setiap saat. Mimpi yang membuat aku bisa membahagiakan dan membuat bangga orang –orang yang selalu berdoa dan mencintai mimpi-mimpiku. Dan karena mereka, aku pun mencintai mimpi-mimpiku dan aku akan memperjuangkannya. 



 #TerbitkanMimpimu Batch 3 Project 
Ayu Kristiningrum |27 September 2014




     Salam On Fire,
     @risanayu



Jumat, 25 Desember 2015

SAKKU.ID

Belanja barang2 hasil produksi Anak-Anak Panti Asuhan, PantiJompo, Lembaga Pemasyarakatan, Kaum Marjinal, dan lain-lain karya Asli Anak Bangsa ?!

Belanja di SAKKU.ID ya ! Isi Sakumu akan berlipat manfaat ketika berpindah ke Saku mereka !

Gak sabar pengen beli Kerajinan Tangan, Produk Fashion, Gadget, Mobil Listrik bikinan mereka ?!! ( Yeeeh, ini beneran !!! Mimpi aja dulu, gratis inih! )

Ssshhh.... In Sha Allah kita launching bentar lagi, Kunjungi http://sakku.id dan daftarkan Emailmu untuk dapatkan Update informasi terbaru mengenai SAKKU...

SAKKU made with love in Indonesia by AMPlified (http://amp.asia)

Kamis, 05 September 2013

Jika dan Kalau

Sebuah perusahaan besar yang besar yang bergerak di bidang manukfaturing produk elektonik memiliki dua karyawan yang sangat terkenal. Mereka bernama JIKA dan KALAU.
JIKA dan KALAU sangat terkenal karena mereka adalah karyawan yang sudah lama sekali bekerja di perusahaan tersebut. Mereka masih staf biasa, walaupun usianya sudah 40 tahun lebih. Orang-orang seangkatannya dulu sewaktu ia mulai menjadi salesman, sudah banyak yang menduduki jabatan penting.
JIKA dan KALAU banyak sekali kehilangan kesempatan, sering terlambat bertindak dan selalu ragu-ragu dalam mengambil keputusan. Karena nasib yang mirip inilah, JIKA dan KALAU menjadi sahabat akrab. Ke manapun hampir bersamaan. Berangkat dan pulang kerja, istirahat, makan di kantin. Ahh, mereka hampir mirip saudara kembar.
“Hai! Katanya kamu mau kursus bahasa Inggris?” Tanya si KALAU sambil meneguk minuman ringan.
“Ah, tidak jadi. Jika aku tidak sibuk nanti, aku baru mau kursus,” jawab jika dengan cepat. “Jadi kamu melamar lowongan kerja di Koran kemarin?” JIKA balik bertanya.
“Kalau saja printer di rumah tidak rusak, aku pasti sudah mengirim lamaran itu.” Kali ini KALAU menjawab sambil menyulut rokoknya.
“Jika aku punya uang, aku mau ambil kursus computer. Kamu ikut tidak?” tanya JIKA pada KALAU.
“Mau. Kalau kamu nanti mulai, kasih tau ya,” jawab KALAU.
“Eh, penjualanmu bulan ini gimana?” Tanya KALAU serius.
“Jeblok. Jika saja aturan komisinya dinaikan, aku mau geber tuh penjualan. Bahis, mosok Cuma 5 persenkomisinya,”jawab JIKA berapi-api.
“Aku juga. Kalau aturan komisinya masih begitu aja, aku nggak mau cape-cape,” timpal KALAU tidak kalah sengitnya.
Wuuuuuh! Kamu mungkin kesel denger obrolan tadi, antara JIKA dan KALAU. Hampir-hampir nggak ada yang bisa mereka kerjain. Kebanyakan berandai-andai. Apapun aktivitas yang mau dilakuin punya syarat khusus yang sebenarnya nggak perlu ada.
Lakuin ajaa! Langsung kerjain! Ambil keputusan dan bertindak. Jangan nunggu segala sesuatunya siap dengan kondisi sesempurna yang kamu pengen. Kamu nggak akan nglakuin apa-apa. Apalagi jika ini menjadi “budaya” pemikiran kamu, maka ini hanya akan menjadi pembenaran dari kemalasan kamu.
Sekarang saatnya kamu bertindak. Mengubah dari berandai-andai seperti perilaku JIKA dan KALAU, menjadi orang yang tegas bertindak dan segera melakukan sesuatu. Bertindaklah dengan kondisimu yang ada sekarang. Lakukan yang kamu inginkan, tanpa harus nunggu semuanya siap J
Kamu punya waktu untuk melakukan itu. Nggak ada orang yang terlalu sibuk kalau pandai bagi dan ngatur waktu. Satu hari ada 24 jam. Kurangi aktivitas yang kurang bermanfaat. Gunakan untuk memperbaiki diri.
Lakukan perubahan terus menerus terhadap penyakit JIKA dan KALAU, maka secara berangsur-angsur di alam bawah sadarmu akan menolak setiap rayuan untuk berandai-andai. Dan segera lakukan apa yang kamu inginkan! J

“Trust only movement. Life happens at the level of events, not ofwords. Trust movements.” - ALFRED ADLER


         





Kembar Lima yang Menghebohkan

Alkisah, ada seorang ibu yang sedang melahirkan di sebuah rumah sakit. Melahirkan memang hal yang biasa, namun melahirkan kembar lima, menjadi sangat luar biasa. Kehebohan pun terjadi. Wartawan TV maupun media cetak dan radio sibuk meliput kejadian yang langka ini.
          Kelima bayi lelaki itu segera diberi nama oleh orangtuanya dengan nama-nama yang indah : Rudy Hartono, Rudy Hadisuwarno, Rudy Choirudin, Rudy Salam, dan Rudini. Ya semua anak diberi nama dengan Rudy. Sangat indah dan membanggakan.
          Anak-anak tersebut dibesarakan dalam lingkungan yang penuh kasih saying dan dididik dengan tempaan yang baik untuk menjadi orang-orang hebat dan nomor satu. Pada mulanya kelima anak kembar ini memiliki pola yang sama dalam pendidikan. Belajar membaca, menulis, menggambar, bernyanyi, dan juga olahraga serta rekreasi.
          Mereka tumbuh menjadi besar. Mereka pun memiliki kegiatan dan pelajaran yang berbeda. Mereka mulai menunjukkan kemampuan dan kemauan yang berbeda. Rudy Hartono, lebih senang main bulutangkis. Rudi Harisuwarno, lebih menyukai keindahan dan kosmetika. Rudu Choirudin lebih senang memasak, sedang Rudini lebih banyak menghabiskan waktu untuk membaca buku politik dan kemiliteran.
          Kelima anak kembar ini memiliki prestasi yang luar biasa. Walaupun kembar, prestasi mereka berbeda, namun semuanya adalah orang-orang terbaik.
          Lihatlah “kelima anak kembar” itu. Mereka berprestasi sangat baik di bidang yang mereka geluti dan tekuni. Demikian juga dengan kita. Kita tidak perlu menjadi juara bulutangkis sekaligus ahli memasak. Kita tidak perlu jadi ahli gizi sekaligus engineer :D Sekarang saatnya kita memiliki senjata favorit kita dalam berjuang.
          Setelah kita memilih senjata mana yang ingin kita miliki yang kita piker paling cocok dengan kondisi kita, dan paling mematikan dalam menghadapi musuh kita, maka latihlah secara terus menerus. Sungguh kita akan menjadi RUDY-RUDY yang sangat sukses dan berprestasi.
          Walau skill dan kemampuan kita yang lain juga merupakan sokongan yang sangat dibutuhkan, namun mempertajam senjata dan keahlian yang utama tetap menjadi kunci kesuksesan kita.
          Sekarang saatnya kita merenungi senjata yang akan kita gunakan untuk berperang menuju kesuksesan yang spektakuler. Mungkin kita seorang ahli computer, mungkin kita seorang salesman yang baik, munkin kita seorang pengajar yang menarik, mungkin kita memiliki keahlian berbicara atau kita ahli dalam design interior dan pertamanan. Segeralah memiliki senjata !

“A musician must make music, an artist must paint, a poet must write, if be is to be ultimately at peace with himself. What a man can be, be must be.” - ABRAHAM MASLOW